Saya menanyakan hal tersebut bukan tanpa dasar,
berdasarkan hasil survey setelah usia 65 tahun membuktikan
Kenapa??? Secara umum disebabkan oleh; - Gaya hidup yang konsumtif, lebih – lebih bagi yang memiliki kartu kredit.
- Tidak memiliki Dana Abadi yang mampu menjaga dan meningkatkan gaya hidupnya seiring kenaikan inflasi setiap tahunnya.
- Salah menempatkan dana tabungan dan investasi. Tempat menabung yang aman dan menguntungkan bukan di Bank, dan pilih investasi yang mampu menjawab ketidakpastian fakta kehidupan
Investasi yang baik adalah investasi yang mampu mengantisipasi tiga fakta kehidupan yang pasti akan terjadi baik bagi seseorang ataupun lembaga.
Apa saja fakta kehidupan tersebut?
- Hidup Terlalu Lama
· Saat Anda pensiun usia 55 tahun, berapa asset yang Anda atau Lembaga Anda ingin miliki?
· Jika Anda diberi umur panjang sampai dengan 100 tahun, apakah Anda bisa menolak? Tentu tidak bisa! Sekarang ada waktu 45 tahun lagi yang harus Anda lalui setelah pensiun, apakah Asset yang Anda miliki saat pensiun cukup untuk memenuhi seluruh biaya hidup Anda? Apakah Asset lembaga Anda cukup untuk mencukupi seluruh biaya operasional?`
· Mengingat kenaikan harga apapun selalu naik setiap tahunnya 8-10% dan kondisi ekonomi yang tidak selalu berpihak pada kita, maka Anda perlu perencanaan keuangan yang baik.
· Salah satu cara adalah membentuk Dana Abadi dan menginvestasikannya!
- Hidup Terlalu Singkat
· Jika Anda mengalami musibah dan meninggal di usia muda sebelum pensiun, apa yang akan terjadi? Tentu harapan untuk memiliki asset yang besar saat pensiun tidak akan tercapai.
· Warisan yang Anda tinggalkan cukupkah untuk mewujudkan impian untuk anak istri Anda memberikan pendidikan yang terbaik dan tetap hidup layak sebagaimana Anda masih hidup? Maka tidak salah jika janda Anda menikah lagi demi memberikan kebahagiaan dan mewujudkan impian anak Anda.
· Begitu juga dengan perusahaan atau lembaga yang Anda tinggalkan, apakah anak istri Anda mempunyai kecakapan kemampuan yang sebanding dengan Anda untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya?
· Salah satu cara mengatasi masalah ini yang tidak terdapat pada investasi di bidang lain adalah membentuk dan mengelola Dana Abadi.
- Hidup dalam keadaan Sakit dan Kecelakaan
· Tidak ada yang bisa menjamin dalam kehidupan ini baik individu seseorang atau lembaga tidak mengalami sakit dan kecelakaan. Sudah jelas bagi seseorang sakitnya seperti demam, jantung, kanker, patah tulang dan sebagainya, sementara untuk perusahaan atau lembaga bisa terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, claim kerugian dari customer atau nasabah dan sebagainya yang menimbulkan kerugian material dan financial.
· Setiap kerugian akibat sakit dan kecelakaan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar dan kejadiannya tidak dapat direncanakan sebelumnya, tetapi yang bisa direncanakan adalah tindakan antisipasi keuangan untuk menyrdiakan dana darurat.
· Salah satu cara memiliki dana darurat adalah dengan membentuk dana abadi dan menginvestasikan di tempat yang tepat.
Kami, akan berperan untuk membantu Anda atau Lembaga yang Anda pimpin untuk mengelola dan mengembangkan dana abadi secara aman dan hasil yang optimal, guna memenuhi kebutuhan dan tujuan jangka panjang Anda atau Lembaga yang Anda pimpin bisa terwujud.
Jika Anda sudah mendapatkan kesepahaman dan kesepakatan, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan dana abadi, hal ini dilakukan oleh Lembaga yang Bapak/Ibu pimpin dengan memanfaatkan Dana Cadangan yang sudah ada – tinggal pindah rekening dari rekening lama ke rekening baru yang akan memberikan hasil yang lebih optimal.
b. Pengembangan dan pengelolaan dana abadi, ini adalah tugas kami untuk membantu Lembaga Anda mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan harapan yang Anda inginkan.
c. Pemanfaatan dana abadi: setelah dana kami kembangkan dalam kurun waktu tertentu dengan hasil seperti yang Anda inginkan, silakan hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Lembaga Anda!
Berikut ini ilustrasi cara menghitung “Dana Abadi yang ideal” :
a. Ilustrasi 1 (individu) :
® Misal usia Anda saat ini : 47 tahun
® Usia pensiun yang Anda inginkan : 55 tahun
® Pengeluaran rutin Anda Total : Rp. 2.000.000,- / bln atau Rp. 24.000.000,-/th
® Tingkat inflasi saat ini : 8% / th
® Suku bunga deposito bank : 6% / th
® Pertumbuhan investasi rata-rata AIA : 25% / th
Ø Jadi 8 tahun lagi pengeluaran rutin saat Anda pensiun, untuk menjaga dan meningkatkan gaya hidup seperti sekarang berdasarkan inflasi 8% / thn adalah Rp. 47.976.111,- / thn atau Rp. 3.998.009,- / bln
Ø Dana Abadi yang harus disiapkan saat pensiun, untuk mencukupi pengeluaran rutin sebesar Rp. 47.976.111,- / thn dengan suku bunga deposito bank 6% / thn adalah sebesar Rp. 799.601.851,-
Ø Investasi yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan Dana Abadi sebesar Rp. 799.601.851,- adalah sebesar Rp. 5.000.000,- per bulan selama 7 tahun dengan pertumbuhan investasi rata-rata sebesar 25%/thn
b. Ilustrasi 1 (lembaga) :
® Tahun pembentukan Dana Abadi : 2011
® Target Dana Abadi terbentuk : 10 tahun (2021)
® Pengeluaran rutin lembaga : Rp. 500.000.000,-/bl atau Rp. 6.000.000.000,-/th
® Tingkat inflasi saat ini : 8% / th
® Suku bunga deposito bank : 6% / th
® Pertumbuhan investasi rata-rata AIA : 25% / th
Ø Jadi 10 tahun lagi, pengeluaran rutin untuk menjaga dan mengontrol kesehatan keuangan lembaga Anda seperti sekarang berdasarkan inflasi 8% / thn adalah Rp. 13.990.000.000,- / thn atau Rp. 1.166.000.000,- / bln
Ø Dana Abadi yang harus disiapkan saat pensiun, untuk mencukupi pengeluaran rutin sebesar Rp. 13.990.000.000,- / thn dengan suku bunga deposito bank 6% / thn adalah sebesar Rp. 233.164.000.000,-
Ø Investasi yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan Dana Abadi sebesar Rp. 799.601.851,- adalah sebesar Rp. 800.000.000,- per bulan selama 7 tahun dengan pertumbuhan investasi rata-rata sebesar 25%/thn